Skip to content

SR

Berita Viral Terbaru 2025 Update selalu dan bisa melakukan comment atau tanya jawab kita pasti cari tau semuanya

Menu
  • Beranda
  • Kebijakan Privasi
Menu

Saat Kritik Menjadi Dosa: Penangkapan Profesor India Memicu Debat Kebebasan Akademik

Posted on 21/05/2025

Pada pertengahan Mei 2025, penangkapan Profesor Ali Khan Mahmudabad, seorang akademisi terkemuka dari Ashoka University, mengguncang dunia akademik dan memicu perdebatan nasional di India. Penangkapannya terkait dengan unggahan di media sosial yang dianggap kontroversial mengenai Operasi Sindoor, sebuah operasi militer India di Pakistan dan wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan.

Latar Belakang Penangkapan

Profesor Mahmudabad, kepala Departemen Ilmu Politik di Ashoka University, dikenal sebagai akademisi yang vokal dan kritis. Unggahan media sosialnya yang menyinggung Operasi Sindoor dianggap oleh beberapa pihak sebagai penghinaan terhadap militer dan perempuan dalam angkatan bersenjata. Ketua Komisi Perempuan Negara Bagian Haryana, Renu Bhatia, mengajukan pengaduan resmi yang berujung pada penangkapan Mahmudabad oleh polisi Haryana pada 18 Mei 2025.

Reaksi dari Komunitas Akademik

Penangkapan ini memicu solidaritas luas dari komunitas akademik dan mahasiswa. Mahasiswa Ashoka University mengorganisir dukungan dalam bentuk shift bergilir di luar kantor polisi tempat Mahmudabad ditahan. Mereka menyatakan bahwa tindakan ini merupakan pelanggaran terhadap kebebasan akademik dan kebebasan berekspresi.

Rekan-rekan Mahmudabad di Ashoka University juga menyatakan bahwa unggahan tersebut sebenarnya mendukung tindakan pemerintah dan militer India, serta menyoroti pentingnya peran perempuan dalam angkatan bersenjata.

Proses Hukum dan Kritik Terhadap Penangkapan

Mahmudabad menghadapi berbagai tuduhan, termasuk mengancam kedaulatan India dan menyebabkan disharmoni antar komunitas. Namun, analisis hukum menunjukkan bahwa unggahan Mahmudabad tidak memenuhi kriteria hukum untuk tuduhan-tuduhan tersebut.

Mahkamah Agung India telah setuju untuk mendengar permohonan Mahmudabad terhadap penangkapannya. Sidang dijadwalkan berlangsung pada minggu ini, dengan pengacara senior Kapil Sibal mewakili Mahmudabad.

Implikasi Lebih Luas

Kasus ini menyoroti ketegangan antara keamanan nasional dan kebebasan berekspresi di India. Penangkapan Mahmudabad dianggap oleh banyak pihak sebagai preseden berbahaya yang dapat mengancam kebebasan akademik dan diskusi kritis di ruang publik.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts

  • Trump Soroti Ketimpangan Dagang: Ekspor RI ke AS Kena Tarif 19 Persen, Produk AS ke RI Nihil Bea Masuk
  • Karier Politik Mahathir Mohamad, “Soekarno Kecil” dari Malaysia
  • Airlangga Hartarto: Tarif Impor 32 Persen dari AS untuk Produk Indonesia Ditunda, Pemerintah Lanjutkan Diplomasi Dagang
  • Prabowo Subianto Akan Temui Presiden Komisi Eropa: Langkah Strategis Bahas Akselerasi IEU-CEPA
  • Trump Dituding Lakukan Razia Imigran Berdasarkan Ras, Bahasa, dan Jenis Pekerjaan: Ancaman Lama yang Kembali Menguat

Recent Comments

  1. AmandadrYcleb mengenai Fenomena “No Viral No Justice”

Archives

  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025

Categories

  • china
  • fashion
  • glodok plaza
  • hukum
  • jepang
  • kebakaran
  • korea
  • los angeles
  • makanan
  • petugas bandara
  • prabowo
  • Selebgram
  • sogok
  • tempat wisata
  • turis
  • Uncategorized
©2025 SR | Design: Newspaperly WordPress Theme