Pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 DKI Jakarta, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, melalui Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Joko Agus Setyono, dan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko, menyampaikan berbagai capaian yang berhasil diraih selama masa kepemimpinan sementara ini. Namun, yang paling menyedot perhatian adalah penekanan dari Sekretaris Kabinet Republik Indonesia, Pramono Anung, yang turut menghadiri rangkaian perayaan dan memberikan sorotan terhadap pencapaian-pencapaian pembangunan Jakarta yang dinilai mencerminkan transformasi serius menuju kota global.
Dalam sambutannya, Pramono tidak hanya berperan sebagai pejabat pusat yang mewakili Presiden Joko Widodo, tetapi juga tampil sebagai sosok pengamat pembangunan ibu kota yang aktif mendorong Jakarta agar mampu beradaptasi setelah tidak lagi menyandang status sebagai ibu kota negara. Ia menilai bahwa Jakarta berhasil menunjukkan kemajuan signifikan dalam berbagai sektor yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
Capaian Strategis DKI Jakarta di Tengah Transisi Status
Pramono secara terbuka mengapresiasi proyek-proyek yang dinilai berhasil mengubah wajah Jakarta, seperti peningkatan transportasi umum, penanganan banjir, pengembangan kawasan hijau, hingga sistem digitalisasi pelayanan publik. “Transformasi Jakarta bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga tentang bagaimana masyarakatnya merasakan kemajuan. Dari MRT, LRT, hingga revitalisasi sungai, itu semua menunjukkan arah pembangunan yang terukur,” ujar Pramono dalam pidatonya di Balai Kota Jakarta.
Salah satu capaian utama yang disorot adalah keberhasilan pemerintah DKI Jakarta dalam mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi daerah di tengah situasi global yang tidak menentu. Pramono menyebut bahwa koordinasi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah merupakan faktor utama keberhasilan ini.
Di bidang lingkungan hidup, pemerintah DKI disebut telah mampu mengurangi tingkat pencemaran udara melalui perluasan ruang terbuka hijau dan optimalisasi program Langit Biru. “Perubahan itu tidak bisa dilihat dalam semalam. Tapi jika kita lihat data kualitas udara dari tahun ke tahun, ada perbaikan yang patut diapresiasi,” tambahnya.
Pujian dan Harapan untuk Masa Depan Jakarta
Pramono juga menyinggung soal kesiapan Jakarta pasca perpindahan ibu kota ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya, tantangan terbesar Jakarta ke depan bukan hanya mempertahankan prestasi, tetapi juga menciptakan identitas baru sebagai kota global yang tak lagi bergantung pada status administratif sebagai ibu kota negara.
“Jakarta harus menjadi pusat ekonomi, budaya, dan inovasi, bukan hanya simbol administratif. Momentum HUT ke-498 ini harus dimaknai sebagai awal dari babak baru yang jauh lebih menantang,” kata Pramono.
Ia mendorong pemerintah daerah untuk tetap menjaga semangat kolaborasi, transparansi, dan pelayanan publik berbasis data yang akurat dan cepat. Terutama dalam menghadapi tantangan perkotaan modern seperti kemacetan, pemukiman kumuh, hingga persoalan sosial yang kompleks.
Komitmen Pemerintah DKI di Tengah Perayaan
Menanggapi pernyataan Pramono, jajaran Pemprov DKI berkomitmen untuk melanjutkan berbagai program unggulan seperti penataan kawasan heritage, pengembangan ekosistem digital UMKM, hingga peningkatan daya saing pendidikan dan kesehatan. Dalam berbagai kesempatan, Pj Gubernur Heru Budi menegaskan bahwa seluruh perangkat daerah telah diarahkan untuk fokus pada pelayanan dan pembangunan yang berkelanjutan.
Tema HUT DKI Jakarta ke-498, “Jakarta Kota Global Berjuta Pesona”, dinilai menjadi cerminan ambisi baru Jakarta untuk tidak hanya menjadi pusat kegiatan nasional, tetapi juga menjadi magnet investasi dan pariwisata internasional.