Skip to content

SR

Berita Viral Terbaru 2025 Update selalu dan bisa melakukan comment atau tanya jawab kita pasti cari tau semuanya

Menu
  • Beranda
  • Kebijakan Privasi
Menu

Parlemen Uni Eropa Menolak Proyek Bendungan China di Tibet: Kekhawatiran atas Hak Asasi dan Lingkungan

Posted on 23/05/2025

Brussels, 22 Mei 2025 – Parlemen Uni Eropa secara tegas menolak rencana pembangunan bendungan oleh Tiongkok di wilayah Tibet, yang dikenal sebagai “Atap Dunia”. Keputusan ini mencerminkan kekhawatiran mendalam terhadap dampak lingkungan dan pelanggaran hak asasi manusia yang mungkin timbul akibat proyek tersebut.

Proyek Bendungan di Tibet dan Dampaknya

Tiongkok telah mengumumkan rencana pembangunan bendungan besar di Sungai Yarlung Tsangpo, yang mengalir dari Tibet ke India dan Bangladesh. Proyek ini bertujuan untuk menjadi pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia, melampaui Bendungan Tiga Ngarai. Namun, pembangunan ini menimbulkan kekhawatiran serius, termasuk:

  • Dampak Lingkungan: Potensi kerusakan ekosistem, risiko longsor, dan gangguan pada aliran air yang dapat mempengaruhi pertanian dan kehidupan masyarakat di hilir.
  • Pelanggaran Hak Asasi Manusia: Pemindahan paksa komunitas lokal, termasuk penghancuran situs budaya dan religius Tibet.
  • Ketegangan Geopolitik: Kekhawatiran dari negara-negara tetangga seperti India dan Bangladesh mengenai akses dan kontrol atas sumber daya air bersama.

Sikap Parlemen Uni Eropa

Dalam resolusi yang diadopsi pada awal Mei 2025, Parlemen Uni Eropa menyatakan penolakan terhadap proyek bendungan tersebut. Resolusi ini menyoroti:

  • Pelanggaran terhadap Hak Budaya dan Religius: Penghancuran biara-biara Tibet dan pemindahan paksa penduduk dianggap sebagai pelanggaran terhadap hak budaya dan kebebasan beragama masyarakat Tibet.
  • Kekhawatiran Lingkungan: Proyek ini dianggap sebagai sabotase lingkungan yang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem yang tidak dapat diperbaiki.
  • Seruan untuk Tindakan Internasional: Parlemen mendesak negara-negara anggota Uni Eropa dan komunitas internasional untuk mengambil langkah-langkah diplomatik guna menanggapi proyek ini dan mendukung hak-hak masyarakat Tibet.

Reaksi Internasional

Organisasi dan aliansi internasional, seperti Inter-Parliamentary Alliance on China (IPAC), juga menyuarakan keprihatinan mereka. IPAC menekankan bahwa proyek bendungan ini merupakan pelanggaran terhadap hak budaya masyarakat Tibet dan menunjukkan sejauh mana Tiongkok bersedia mengeksploitasi wilayah tersebut untuk keuntungan ekonomi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts

  • Gunung Etna di Italia Meletus Dahsyat: Turis Panik, Ribuan Orang Mengungsi
  • Detik-Detik Mobil Pasukan Yonif Ditendang Ormas di Magelang: Ketegangan di Jalan Raya yang Memicu Reaksi Nasional
  • Dua Camat dan Lurah di Medan Positif Narkoba: Bayang-bayang Gelap di Balik Seragam Pemerintahan
  • Daftar Kesepakatan Strategis RI-Prancis 2025: Langkah Nyata Menuju Kemitraan Komprehensif
  • Trump dan Elon Musk: Antara DOGE, Dogecoin, dan Masa Depan Efisiensi Pemerintah

Recent Comments

  1. AmandadrYcleb mengenai Fenomena “No Viral No Justice”

Archives

  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025

Categories

  • china
  • fashion
  • glodok plaza
  • hukum
  • jepang
  • kebakaran
  • korea
  • los angeles
  • makanan
  • petugas bandara
  • prabowo
  • Selebgram
  • sogok
  • tempat wisata
  • turis
  • Uncategorized
©2025 SR | Design: Newspaperly WordPress Theme