Warga Jakarta yang biasa melintasi jalan tol dalam kota pada Minggu (…/…/2025) pagi dibuat terkejut. Sejumlah gerbang tol (GT) utama ditutup sementara oleh pihak pengelola bersama kepolisian. Penutupan ini sontak menimbulkan antrean kendaraan di beberapa ruas jalan arteri yang menjadi jalur alternatif.
Kronologi Penutupan
Penutupan gerbang tol dilakukan sejak pagi buta, sekitar pukul 05.00 WIB. Petugas tampak sudah bersiaga di pintu masuk tol seperti di kawasan Semanggi, Kuningan, hingga Pancoran. Pengendara yang hendak masuk diarahkan keluar menuju jalur alternatif.
Menurut keterangan resmi yang disampaikan oleh pihak PT Jasa Marga, penutupan sementara dilakukan dalam rangka mendukung kelancaran kegiatan berskala besar yang melibatkan ribuan peserta di pusat kota. “Ini hanya bersifat sementara. Penutupan dilakukan secara bertahap dan akan dibuka kembali setelah situasi memungkinkan,” jelas seorang pejabat Jasa Marga.
Suasana di Lapangan
Pantauan di lokasi menunjukkan banyak pengendara yang terpaksa berputar balik. Beberapa di antaranya sempat kebingungan karena tidak mengetahui informasi penutupan sejak awal. Meski begitu, petugas lalu lintas terlihat sigap mengatur arus kendaraan agar tidak menimbulkan kemacetan panjang.
Di beberapa titik, seperti GT Senayan dan GT Tebet, arus lalu lintas padat merayap lantaran kendaraan menumpuk di jalur keluar. Sementara di jalan arteri, volume kendaraan meningkat, namun relatif masih bisa dikendalikan.
Alasan Penutupan
Pihak kepolisian menegaskan bahwa langkah penutupan ini diambil demi alasan keamanan dan kelancaran. Setiap kali ada kegiatan besar di pusat kota, terutama pada akhir pekan, pola lalu lintas memang kerap diubah. “Kami sudah berkoordinasi dengan pengelola jalan tol dan dinas terkait. Tujuannya agar acara berjalan tertib, dan keselamatan pengguna jalan tetap terjamin,” ungkap perwira polisi yang bertugas di lapangan.
Respons Masyarakat
Beragam komentar bermunculan dari masyarakat. Ada yang mendukung langkah ini karena dianggap perlu untuk menjaga ketertiban, tetapi ada juga yang mengeluh karena tidak mendapat informasi yang jelas sebelumnya.
“Kalau ada penutupan, sebaiknya sosialisasinya lebih luas. Banyak pengendara jadi terlambat karena tidak tahu,” kata seorang pengemudi yang terjebak antrean.
Sementara itu, sebagian warga menganggap penutupan wajar, apalagi bila tujuannya untuk mengatur lalu lintas di kawasan yang sedang padat kegiatan.