Setelah sempat terganggu akibat perbaikan jaringan listrik dan rekayasa lalu lintas di beberapa titik, layanan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta akhirnya kembali normal pada Minggu pagi. Sementara itu, TransJakarta mulai beroperasi secara bertahap untuk melayani penumpang di sejumlah koridor utama.
MRT Kembali Melaju Penuh
Corporate Secretary MRT Jakarta menyampaikan bahwa seluruh rangkaian kereta sudah bisa beroperasi sesuai jadwal reguler. Penyesuaian perjalanan yang sempat diberlakukan sehari sebelumnya kini dicabut. “Perjalanan sudah normal kembali dari Lebak Bulus Grab hingga Bundaran HI, tanpa ada pembatasan,” jelasnya.
Pantauan di Stasiun Dukuh Atas, antrean penumpang sudah kembali mengular sejak pukul 07.00 WIB. Banyak warga yang memanfaatkan hari libur untuk beraktivitas di pusat kota. Suasana stasiun terlihat lebih lega setelah kepastian layanan normal diumumkan lewat pengeras suara.
TransJakarta Bertahap
Berbeda dengan MRT yang langsung pulih penuh, layanan TransJakarta masih berjalan secara bertahap. Beberapa koridor prioritas, seperti Blok M–Kota dan Kampung Melayu–Ancol, mulai beroperasi lebih dulu.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Transportasi Jakarta menyebut, pengoperasian bertahap ini dilakukan karena sebagian jalur bus masih terdampak rekayasa lalu lintas. “Kami pastikan semua koridor akan kembali normal dalam beberapa jam ke depan, sembari menunggu sterilisasi jalur dari kepolisian,” ujarnya.
Antusiasme Penumpang
Kembalinya layanan transportasi publik ini disambut gembira masyarakat. Banyak penumpang mengaku sempat khawatir keterlambatan berlarut-larut, apalagi mereka yang bergantung pada MRT maupun TransJakarta untuk bekerja.
“Syukurlah sudah normal lagi. Kalau tidak, repot sekali harus cari alternatif,” ujar Rani, karyawan swasta yang biasa menempuh perjalanan dari Fatmawati ke Sudirman dengan MRT.
Dampak ke Lalu Lintas
Sebelum layanan pulih, banyak pengendara beralih menggunakan kendaraan pribadi sehingga menimbulkan kepadatan di jalan arteri Jakarta. Namun sejak Minggu siang, arus kendaraan mulai terurai seiring kembalinya transportasi massal.