Skip to content

SR

Berita Viral Terbaru 2025 Update selalu dan bisa melakukan comment atau tanya jawab kita pasti cari tau semuanya

Menu
  • Beranda
  • Kebijakan Privasi
Menu

Kualitas Udara Jakarta Kembali Memburuk, Terburuk Ketiga di Dunia Hari Ini

Posted on 16/07/2025

Jakarta, 13 Juli 2025 — Ibukota Indonesia kembali menjadi sorotan dunia, bukan karena kemajuan infrastrukturnya, melainkan akibat kualitas udara yang memburuk drastis. Berdasarkan data terkini dari IQAir per pukul 07.00 WIB, Jakarta menempati peringkat ketiga kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, hanya kalah dari Lahore di Pakistan dan Dhaka di Bangladesh.

Dengan angka indeks kualitas udara (Air Quality Index/AQI) mencapai 178 kategori unhealthy, udara Jakarta pagi ini tidak layak dihirup tanpa perlindungan. Kandungan partikel halus PM2.5 yang mendominasi, tercatat hampir 13 kali lipat lebih tinggi dari ambang batas aman yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Warga Mengeluh, Aktivitas Terganggu

Keluhan warga bermunculan di media sosial sejak dini hari. Banyak yang merasa sesak napas, mata perih, dan mengalami batuk ringan saat beraktivitas di luar ruangan. Beberapa sekolah di wilayah Jakarta Selatan bahkan mengimbau siswa untuk mengenakan masker selama kegiatan belajar mengajar.

“Udara pagi ini benar-benar tidak nyaman. Jarak pandang juga terbatas karena kabut asap tipis,” ujar Nirmala (29), seorang pekerja kantoran di kawasan Sudirman.

Sementara itu, para pengemudi ojek daring memilih memakai masker dua lapis untuk mengurangi paparan langsung. “Kalau seperti ini terus, bisa bahaya buat pernapasan. Apalagi kami seharian di jalan,” kata Deni, salah satu pengemudi Gojek.

Apa Penyebabnya?

Menurut analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), rendahnya curah hujan selama sepekan terakhir membuat polutan mengendap di atmosfer. Selain itu, tingginya tingkat emisi dari kendaraan bermotor serta aktivitas industri yang masih dominan di kawasan Jabodetabek memperparah kondisi.

“Angin yang lemah dan suhu udara tinggi menyebabkan polutan tidak tersebar, melainkan mengumpul di satu lapisan udara rendah,” ujar Kepala Pusat Informasi Meteorologi Publik BMKG, Rachmat Arif.

Ia juga menyebutkan bahwa pergerakan massa udara dari arah barat laut membawa polutan tambahan dari wilayah industri di pinggiran kota.

Tanggapan Pemprov DKI

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan sedang mengevaluasi sejumlah kebijakan pengendalian polusi udara. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyebutkan bahwa pihaknya telah mengaktifkan kembali operasi uji emisi kendaraan di berbagai titik strategis.

“Kami mendorong agar masyarakat ikut ambil bagian, mulai dari uji emisi, penggunaan transportasi umum, sampai beralih ke kendaraan listrik,” ujarnya.

Namun, sejumlah pengamat lingkungan menilai pendekatan Pemprov belum menyentuh akar masalah. “Selama transportasi publik belum bisa jadi pilihan utama, dan industri-industri skala kecil tak terpantau, maka kualitas udara sulit membaik,” ujar Zulfikar Husein, peneliti dari Koalisi Lingkungan Kota Bersih.

Langkah Pencegahan untuk Masyarakat

Demi menjaga kesehatan, pakar kesehatan menyarankan warga Jakarta untuk mengurangi aktivitas luar ruangan, terutama anak-anak dan lansia. Penggunaan masker KN95 atau N95 dianggap efektif dalam menyaring partikel PM2.5.

“Bagi mereka yang memiliki penyakit pernapasan seperti asma atau bronkitis, sebaiknya tetap berada di dalam ruangan dan menggunakan air purifier jika memungkinkan,” saran dr. Nirmala Putri, spesialis paru dari RS Persahabatan.

Ancaman Jangka Panjang

Paparan terus-menerus terhadap polusi udara dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker paru, hingga gangguan perkembangan otak pada anak-anak. WHO bahkan menyebut polusi udara sebagai “pembunuh diam-diam” yang menyebabkan lebih dari tujuh juta kematian prematur setiap tahun secara global.

Jika kondisi ini dibiarkan, bukan tak mungkin Jakarta akan terus masuk daftar kota dengan udara terburuk secara konsisten — sebuah ironi pahit bagi kota yang ingin tumbuh sebagai pusat peradaban modern Asia Tenggara.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts

  • Kualitas Udara Jakarta Kembali Memburuk, Terburuk Ketiga di Dunia Hari Ini
  • Fadli Zon Tetapkan 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan Nasional: Ikhtiar Merawat Jati Diri Bangsa
  • Sopir dan Buruh Ancam Mogok Nasional, Desak Pengesahan UU Perlindungan Pekerja Rentan
  • Netanyahu Ingin Calonkan Trump untuk Nobel Perdamaian: Manuver Politik atau Pengakuan Nyata?
  • Ancaman Trump Naikkan Tarif ke Negara BRICS, Termasuk RI: Tanda Perang Dagang Babak Baru?

Recent Comments

  1. AmandadrYcleb mengenai Fenomena “No Viral No Justice”

Archives

  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025

Categories

  • china
  • fashion
  • glodok plaza
  • hukum
  • jepang
  • kebakaran
  • korea
  • los angeles
  • makanan
  • petugas bandara
  • prabowo
  • Selebgram
  • sogok
  • tempat wisata
  • turis
  • Uncategorized
©2025 SR | Design: Newspaperly WordPress Theme