Zambales — Dalam perayaan ulang tahun ke‑75 Korps Marinir Filipina, militer negara itu secara resmi memperkenalkan baterai rudal jelajah supersonik BrahMos yang ditempatkan di pesisir barat Luzon. Menurut sorotan acara dan keterangan resmi, unit ini menandai tonggak kapasitas baru dalam upaya Manila memperkuat pertahanan pantainya terhadap ancaman maritim.
Foto dan cuplikan siaran yang beredar menunjukkan kendaraan peluncur yang dimasker, unit komando bergerak, serta truk transporter‑loader — konfigurasi standar untuk baterai shore‑based BrahMos. Sistem yang diperoleh lewat perjanjian pembelian sebelumnya itu dilaporkan memiliki jangkauan sekitar 290 kilometer, kecepatan mendekati Mach 3, dan kemampuan terbang rendah (sea‑skimming) untuk mengurangi peluang deteksi lawan.
Dari kontrak ke lapangan: langkah modernisasi yang nyata
Kesepakatan pengadaan BrahMos bagi Filipina berasal dari kontrak senilai sekitar US$375 juta yang disepakati pada 2022 untuk tiga baterai. Pengiriman batch pertama sudah dimulai tahun lalu, dan peresmian di Zambales menunjukkan transformasi dari pengiriman logistik menjadi kemampuan operasional di medan. Pejabat pertahanan Filipina sebelumnya menekankan bahwa sistem akan ditempatkan dan digunakan sesuai aturan untuk memperkuat kedaulatan dan keamanan maritim negara. Reuters+1
Dampak taktis dan strategis
Secara taktis, BrahMos memberi Filipina kemampuan anti‑access/area denial (A2/AD) yang nyata: dari posisi pesisir yang tersembunyi, baterai ini bisa mengancam kapal perang atau kapal besar yang memasuki zona ekonomi eksklusif Manila, termasuk area di sekitar Scarborough Shoal yang dipersengketakan. Dengan kecepatan supersonik dan manuver terminal yang sulit diprediksi, rudal jenis ini membuat waktu reaksi kapal lawan tertekan menjadi hitungan detik — sesuatu yang mengubah perhitungan operasi maritim lawan. Army Recognition+1
Secara geopolitik, penempatan BrahMos dipandang pengamat sebagai pesan jelas kepada negara‑negara yang berusaha meningkatkan kehadirannya di Laut Cina Selatan: Filipina membangun kapabilitas untuk mempertahankan akses dan melindungi sumber daya kelautan yang menjadi perhatian nasional. Namun para analis juga mencatat bahwa penguatan semacam ini bisa memicu respons diplomatik atau militer dari negara yang merasa kepentingannya terpengaruh. Defence Security Asia
Bagaimana baterai itu bekerja
Baterai shore‑based BrahMos umumnya terdiri dari beberapa peluncur mobile, kendaraan komando, radar pendukung, serta transporter‑loader untuk mengisi kembali peluncur. Setiap peluncur membawa beberapa sel siap tembak, sementara sistem kendali menautkan data dari radar pantai, pesawat patroli, dan sumber ISR (intelijen, pengintaian, dan pengawasan) lainnya untuk mendapatkan gambaran sasaran nyata. Konfigurasi mobile ini memungkinkan taktik “shoot‑and‑scoot” — menembak dari posisi tersembunyi lalu cepat berpindah untuk mengurangi kerentanan terhadap serangan balasan.