Berita Utama
Pada 4 Oktober 2025, media pemerintah Iran melaporkan bahwa enam orang dibakar mati (digantung menurut kebiasaan eksekusi di negara itu) berdasarkan tuduhan mereka melakukan aksi-aksi bersenjata dan sabotase atas nama Israel di wilayah Khuzestan, provinsi kaya minyak di barat daya Iran. Tuduhan termasuk pembunuhan aparat keamanan dan pemasangan bom.
Selain mereka, seorang kurdi yang dituduh membunuh seorang tokoh agama pada 2009 di provinsi Kurdistan Iran juga dieksekusi. Reuters+1
Tuduhan Pemerintah Iran
Menurut laporan resmi:
- Keenam orang tersebut dituduh melakukan serangkaian serangan bersenjata dan aksi bom di Khuzestan, termasuk pembunuhan anggota polisi dan anggota Basij (pasukan paramiliter Iran). Al Jazeera+1
- Mereka juga diduga melakukan sabotase terhadap fasilitas publik (contoh: stasiun gas di Khorramshahr) dan tindakan kriminal lain seperti meledakkan bom dan operasi rahasia. Al Jazeera+2Reuters+2
- Tuduhan keterkaitan dengan Israel, khususnya dengan badan intelijen Mossad, meskipun detail hubungan tersebut tidak selalu dijelaskan secara transparan. Reuters+1
Kritik dan Kekhawatiran
Langkah eksekusi ini memancing kritik baik dari dalam Iran maupun komunitas internasional, terutama karena beberapa aspek yang dianggap tidak memenuhi standar keadilan:
- Proses pengadilan tertutup: laporan menyebut pengadilan dilakukan secara rahasia, beberapa dari tuduhan didasarkan pada pengakuan yang menurut aktivis HAM mungkin diperoleh di bawah tekanan atau bahkan penyiksaan. AP News+2Al Jazeera+2
- Kurangnya transparansi identitas: Identitas lengkap para terdakwa, bukti yang digunakan, dan rincian cara penyelidikan sering tidak dibuka ke publik. Reuters+1
- Ketegangan politik yang meningkat: Eksekusi ini muncul dalam konteks konflik berkepanjangan Iran-Israel, termasuk konflik udara, operasi intelijen, dan perang bayangan. Kebijakan keamanan dalam negeri di Iran semakin diperketat. Al Jazeera+2Le Monde.fr+2
Konteks Lebih Luas: Eskalasi dan Reaksi
Beberapa hal penting sebagai konteks untuk memahami keputusan Iran:
- Buntut dari konflik “12 hari” antara Iran dan Israel
Konflik itu yang terjadi pada Juni 2025 meningkatkan ketegangan, dan Iran kemudian menyatakan akan memperkuat tindakan terhadap apa yang disebutnya “ancaman internal” dan kolaborator luar negeri. Al Jazeera+1 - Putusan bahwa setiap bentuk kerja sama dengan “rezim asing” diberantas
Iran telah membuat undang-undang dan kebijakan yang memperluas arti “spionase” dan “kerja sama dengan musuh” agar mencakup aksi seperti pertukaran informasi, kontak diplomatik, komunikasi online, bahkan ke dalam media. Le Monde.fr+1 - Skala eksekusi dan kritik HAM
Nilai eksekusi meningkat: sampai saat ini 2025 menjadi salah satu tahun dengan jumlah eksekusi terbanyak dalam beberapa dekade di Iran. Organisasi HAM menyoroti bahwa banyak pelanggaran prosedur terjadi. Le Monde.fr+2Reuters+2
Implikasi Internal dan Internasional
- Pengaruh terhadap masyarakat Iran
Eksekusi seperti ini menimbulkan ketakutan, terutama di antara kelompok yang merasa terpinggirkan (seperti warga minoritas, etnis Kurdi, daerah-daerah yang sering bentrok dengan aparat keamanan). Hal ini bisa memperdalam rasa ketidakpercayaan terhadap institusi hukum. - Reputasi internasional dan hubungan diplomatik
Pemerintah Iran diprediksi akan menghadapi tekanan dari negara-negara Barat, organisasi HAM, dan PBB untuk menyediakan bukti transparan, jaminan proses hukum yang adil, serta menghentikan eksekusi atas dasar tuduhan yang samar-samar. - Risiko penyalahgunaan tuduhan spionase
Tuduhan “kerja sama dengan musuh” atau “spionase” sering dipakai sebagai alat politik untuk menekan oposisi, pembangkang, atau aktivis dalam negeri. Tanpa standar hukum yang jelas dan independen, ada risiko eksekusi terhadap orang yang tidak memiliki akses ke pembelaan hukum yang adil. - Efek domino di kawasan
Dengan meningkatnya ketegangan Iran dengan Israel, kebijakan keras ini dapat memicu respons dari negara tetangga, organisasi internasional, dan memperparah isolasi Iran secara diplomatik dan ekonomi.