Pada Rabu, 30 April 2025, otoritas Iran melaksanakan eksekusi gantung terhadap Mohsen Langarneshin, seorang warga negara Iran yang dituduh sebagai mata-mata senior untuk badan intelijen Israel, Mossad. Langarneshin, yang berusia 36 tahun dan sebelumnya bekerja sebagai konsultan teknologi informasi, dieksekusi di Penjara Ghezel Hesar setelah dinyatakan bersalah atas berbagai tuduhan, termasuk keterlibatannya dalam pembunuhan Kolonel Hassan Sayyad Khodaei dari Garda Revolusi Islam (IRGC) pada Mei 2022.
Tuduhan dan Proses Hukum
Menurut laporan dari media resmi Iran, Langarneshin dituduh memberikan dukungan teknis dan logistik untuk operasi-operasi Mossad di dalam negeri. Ia juga diklaim telah bertemu dengan agen-agen Mossad di luar negeri, termasuk di Georgia dan Nepal, serta membantu dalam penyediaan rumah aman bagi operatif Mossad di berbagai kota di Iran.
Pengadilan Revolusi Iran, yang dikenal dengan proses peradilannya yang tertutup dan sering kali kontroversial, menjatuhkan hukuman mati kepada Langarneshin. Hakim Abolghasem Salavati, yang memimpin persidangan, sebelumnya telah dikenai sanksi oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia.
Kontroversi dan Kritik
Keluarga Langarneshin dan berbagai kelompok hak asasi manusia internasional mengecam eksekusi tersebut, dengan menyatakan bahwa pengakuan Langarneshin diperoleh melalui penyiksaan dan tekanan psikologis. Mereka juga menyoroti kurangnya transparansi dalam proses hukum dan tidak adanya akses terhadap pembelaan hukum yang memadai.
Amnesty International dan Human Rights Watch telah lama mengkritik sistem peradilan Iran, terutama dalam kasus-kasus yang melibatkan tuduhan spionase dan keamanan nasional, yang sering kali digunakan untuk membungkam oposisi politik dan aktivis.
Konteks Geopolitik
Eksekusi Langarneshin terjadi di tengah ketegangan yang meningkat antara Iran dan Israel, serta di saat Iran sedang terlibat dalam negosiasi nuklir dengan Amerika Serikat. Iran telah lama menuduh Israel melakukan operasi sabotase dan pembunuhan terhadap ilmuwan nuklir dan pejabat militernya. Sebaliknya, Israel menuduh Iran mendukung kelompok-kelompok militan di Timur Tengah dan mengembangkan program nuklir untuk tujuan militer.
Eksekusi ini juga menambah daftar panjang individu yang dihukum mati oleh Iran atas tuduhan spionase untuk Israel. Pada Desember 2023, Iran mengeksekusi empat orang yang dituduh sebagai mata-mata Mossad, yang diklaim terlibat dalam rencana sabotase terhadap situs pertahanan di Isfahan.