London — Dalam hitungan detik yang dramatis, karya legendaris Banksy “Girl With Balloon” sempat raib dari dinding Grove Gallery di New Cavendish Street, sebelum kemudian pulih kembali. Kejadian itu menimbulkan kehebohan besar — bukan hanya karena nilai materi lukisan, tetapi karena ikon seni jalanan itu seolah menjadi sasaran pencurian kilat di jantung ibukota.
Malam Perampokan: Aksi Kilat di Tengah Kaca Pecah
Sekitar pukul 11 malam pada 8 September 2024, seorang pelaku mendekati galeri dengan strategi nekat: ia menghantam pintu kaca dari luar berkali-kali, sebelum akhirnya berhasil memecahnya dengan tenaga keras. Dalam video pengawasan CCTV, tampak dia masuk, mengambil cetakan edisi terbatas “Girl With Balloon”, lalu keluar dan melarikan diri — semua hanya dalam waktu kurang dari satu menit.
Menurut pengadilan, pelaku, Larry Fraser, menggunakan palu untuk menghantam pintu agar kaca pecah, lalu berjalan cepat masuk dan mengambil karya senilai £270.000 itu. Cetakan tersebut adalah salah satu dari hanya 150 edisi, ditandatangani, sehingga sangat langka dan bernilai tinggi.
Reaksi Galeri: Serangan terhadap Ruang Seni dan Simbol Harapan
“Saat saya mendekat, kaca pecah berserakan di lantai,” kata Lindor Mehmetaj, manajer galeri, setelah mengetahui pencurian itu. The Standard Dia menggambarkan perasaan “horrified (ketakutan)” dan “petrified (ngeri)” mengetahui bahwa karya Banksy — sebuah simbol harapan dan kerentanan — telah diambil dari dinding galeri. The Standard
Galeri kemudian menghubungi polisi, dan penyelidikan segera dimulai. Dua orang akhirnya ditangkap: Fraser, bersama rekannya, James Love, dituduh melakukan pencurian non-residensial. The Guardian
Bukti dan Pengungkapan: Dari CCTV ke Ruang Persidangan
Dalam sidang di Kingston Crown Court, terungkap bahwa aksi itu direncanakan dengan cukup jelas: Love, yang disebut-sebut sebagai sopir van, sudah berada di dekat galeri pada pagi harinya, hanya beberapa kaki dari lukisan Banksy ketika galeri sedang dipersiapkan untuk pameran senilai £1,5 juta. The Standard Setelah pencurian, karya itu disembunyikan di sebuah bangunan di mana Love tinggal, dan baru ditemukan kembali setelah dia memberi tahu polisi tempatnya. The Standard
Pemulihan & Hukuman: Karya Ikonik Kembali, Pelaku Dihukum
Beruntung, cetakan “Girl With Balloon” berhasil ditemukan dan dikembalikan ke galeri hanya beberapa hari setelah peristiwa. The National Akhirnya, Fraser mengaku bersalah atas tuduhan pembobolan dan dijatuhi hukuman 13 bulan penjara oleh pengadilan. Sky News Sementara itu, Love menghadapi persidangan terpisah dan sempat menyangkal keterlibatan — tetapi menurut jaksa, dia terlibat dalam membantu menyembunyikannya. The Standard+1 Sebagian bukti menunjukkan ia memiliki koleksi seni “love hearts” dan kemudian ingin menambahkan Banksy tersebut ke koleksinya. The Standard
Simbolisme “Girl With Balloon”: Lebih dari Sekadar Lukisan
“Girl With Balloon” bukan lukisan biasa. Gambaran gadis kecil yang meraih balon berbentuk hati sudah lama menjadi simbol kelembutan, harapan, dan kerentanan. The Guardian+1 Karena makna emosional dan estetika itu, pencuri tidak hanya mencuri karya, tetapi juga sebuah simbol publik.
Bekasnya menciptakan kehebohan karena ini bukan sekadar pencurian seni elit. Galeri menilai bahwa kehilangan karya semacam ini dapat menjadi pukulan pada komunitas seni lokal dan publik yang menghargai seni Banksy sebagai bagian dari identitas budaya urban.
Apa Makna Pencurian Ini bagi Dunia Seni Jalanan?
- Kerapuhan Seni Publik: Meskipun sangat berharga, karya Banksy tetap rentan terhadap pencurian, terutama ketika dipajang di ruang publik atau galeri kecil.
- Nilai Materi vs Nilai Simbolik: Pencuri mungkin tertarik pada nilai pasar, tapi publik melihatnya sebagai tindakan simbolis merampas harapan.
- Sinyal Keseriusan Penegakan Hukum: Pemulihan cepat dan hukuman terhadap pelaku menunjukkan bahwa otoritas serius melindungi karya seni ikonik, bahkan yang berasal dari seni jalanan anonim.