Badai Tropis Fengshen, yang dikenal secara lokal sebagai Ramil, menerjang Filipina, menyebabkan kerusakan signifikan dan memaksa lebih dari 22.000 orang untuk dievakuasi dari wilayah rawan banjir dan tanah longsor.
🌪️ Dampak Badai Tropis Ramil
Badai ini membawa hujan deras dan angin kencang hingga 90 km/jam, memicu banjir dan tanah longsor di beberapa provinsi, termasuk Albay, Masbate, dan Catanduanes. Di Roxas City, seorang warga dilaporkan meninggal akibat tenggelam, sementara di Provinsi Quezon, lima orang tewas setelah rumah mereka tertimpa pohon yang tumbang AP News.
🚢 Gangguan Transportasi
Akibat cuaca buruk, 39 pelabuhan di wilayah Calabarzon dan Bicol menghentikan operasionalnya, menyebabkan ribuan penumpang terdampar GMA Network. Selain itu, belasan penerbangan domestik dan internasional dibatalkan, mengganggu mobilitas warga dan wisatawan.
🏚️ Tantangan Tambahan
Badai ini datang saat Filipina masih berjuang pulih dari serangkaian gempa bumi yang mengguncang provinsi Cebu, menewaskan lebih dari 80 orang dan merusak lebih dari 134.000 rumah. Kombinasi bencana alam ini menambah beban bagi masyarakat dan pemerintah setempat dalam upaya pemulihan AP News.
🔜 Proyeksi Pergerakan Badai
Menurut Badan Meteorologi Filipina (PAGASA), Ramil diperkirakan akan bergerak menuju Laut Tiongkok Selatan dan menuju Vietnam pada malam hari, meninggalkan wilayah Luzon yang masih dalam kondisi siaga tinggi AP News.
🆘 Langkah-Langkah Tanggap Darurat
Pemerintah Filipina dan lembaga penanggulangan bencana setempat telah menyiapkan tempat penampungan darurat, seperti sekolah dan gedung pemerintahan, untuk menampung warga yang dievakuasi. Tim SAR dan relawan terus bekerja keras untuk memberikan bantuan dan memastikan keselamatan masyarakat terdampak.
Situasi ini mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan dan solidaritas dalam menghadapi bencana alam. Dukungan dari komunitas internasional dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk membantu Filipina pulih dan membangun kembali kehidupan mereka.