Di tengah reruntuhan sekolah, di antara bayang-bayang bom dan kehilangan, kaum muda Gaza berhasil menyelingi duka dengan seberkas harapan. Baru-baru ini, ribuan siswa SMA di Jalur Gaza merayakan kelulusan mereka — sebuah momen yang seolah menegaskan bahwa meski sistem pendidikan hancur, semangat untuk belajar belum padam.
Pendidikan di Gaza: Krisis yang Nyata
Sejak meletusnya konflik berkepanjangan, infrastruktur pendidikan di Gaza tak luput menjadi korban. Berdasarkan laporan PBB, sebagian besar sekolah di wilayah tersebut rusak, hancur, atau dialihfungsikan menjadi tempat penampungan bagi pengungsi. Banyak siswa selama berbulan-bulan belajar di tenda darurat atau melalui jalur daring karena tak ada ruang kelas yang layak.
Ujian Kelulusan: Sebuah Pertaruhan Hidup
Tahun ini, setelah penundaan panjang, para siswa Gaza akhirnya bisa mengikuti ujian Tawjihi, ujian kelulusan SMA mereka — meski di bawah bayang-bayang perang. Untuk banyak dari mereka, ujian ini bukan semata soal nilai, tetapi sebuah kemenangan moral: bukti bahwa pendidikan tetap penting, meskipun segala sesuatu di sekitarnya hancur.
Le Monde melaporkan bagaimana siswa seperti Roua Nasrallah, 19 tahun, mengikuti ujian di tengah kondisi perang, kelaparan, dan trauma psikologis. Le Monde.fr ABC News juga mencatat bahwa banyak sekolah rusak parah, sementara beberapa ruang belajar hanya bisa diselenggarakan di tenda darurat yang didirikan oleh UNICEF. ABC
Momen Kelulusan yang Penuh Makna
Saat pengumuman hasil kelulusan tiba, suasana sangat mirip perayaan — namun rasa bahagia bercampur pilu. Menurut laporan, “lebih dari 56.000” siswa dari angkatan 2025 merayakan kelulusan mereka. Межа. Новини України.+1 Salah satu sosok mencolok adalah Doaa Musallem, yang nilainya begitu tinggi sehingga Menteri Pendidikan Palestina menyebutnya “pahlawan.” Межа. Новини України.
Tetapi kebahagiaan mereka tak utuh. Doaa, yang merayakan bersama keluarganya, merasakan kehilangan: ayahnya tidak bisa hadir secara penuh karena cedera parah akibat serangan. Egypt Independent Di sela-sela tawa dan tepuk tangan, ada keheningan yang mengingatkan semua orang bahwa kemenangan ini datang dengan harga yang mahal.