Badan Pengelola Haji (BP Haji) Indonesia menggagas program manasik kesehatan sebagai upaya strategis untuk menurunkan angka kematian calon jemaah haji, yang pada 2025 menyumbang sekitar 50% dari total kematian jemaah haji global. Program ini dirancang bekerja sama dengan Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (Perdokhi) dan akan dimulai pada tahun 2026. Manasik kesehatan bertujuan untuk memastikan setiap calon jemaah memiliki kondisi fisik dan mental yang layak (istitha’ah) sebelum keberangkatan .
Latar Belakang dan Tujuan Program
Tingginya angka kematian jemaah haji Indonesia menjadi perhatian serius. Sebagian besar kasus tidak selalu melibatkan jemaah lanjut usia, melainkan mereka yang memiliki riwayat penyakit penyerta (komorbid) seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Hal ini menunjukkan adanya celah dalam proses pemeriksaan kesehatan awal, di mana beberapa jemaah yang tidak sehat dapat memperoleh dokumen kesehatan yang menyatakan mereka layak berangkat. BP Haji berencana membereskan masalah ini pada 2026 .detikcom
Tahapan Manasik Kesehatan
Manasik kesehatan akan mencakup serangkaian pemeriksaan menyeluruh kepada calon jemaah sejak tahap awal keberangkatan. Program ini bertujuan untuk mendampingi jemaah yang sudah terdaftar sejak satu tahun sebelum keberangkatan. Jika ditemukan kondisi kesehatan yang memerlukan perhatian khusus, seperti penyakit jantung, maka akan diberikan perawatan dan pengawasan khusus agar kondisinya tetap stabil hingga keberangkatan .beritasatu.com+1detikcom+1
Rekomendasi dari Perdokhi
Perdokhi telah memberikan 16 poin rekomendasi untuk transformasi kebijakan istitha’ah kesehatan haji bersama BP Haji. Rekomendasi tersebut antara lain:BPKH – Badan Pengelola Keuangan Haji+8gorontalo.antaranews.com+8kaltimtara.republika.co.id+8kaltimtara.republika.co.id+2gorontalo.antaranews.com+2
- Penambahan vaksin influenza berbasis sel dan vaksin pneumonia.Antara News+2kaltimtara.republika.co.id+2
- Pemberian imunomodulator asli Indonesia seperti ekstrak Phyllanthus niruri yang dikombinasikan dengan multivitamin dianjurkan setiap hari sejak dari Tanah Air untuk meningkatkan daya tahan tubuh menghadapi risiko infeksi yang meningkat pada kerumunan .Antara News+1
Harapan dan Komitmen BP Haji
Kepala BP Haji, Mochammad Irfan Yusuf (Gus Irfan), menekankan pentingnya penerapan standar operasional prosedur (SOP) kesehatan yang maksimal. Ia berharap agar standar yang selama ini ada dapat diterapkan secara lebih efektif untuk mencegah angka kematian jemaah haji Indonesia yang masih tergolong tinggi. Penerapan standar kesehatan haji, menurutnya, sangat penting untuk mencegah angka kematian calon jemaah haji Indonesia yang masih tergolong tinggi. Apalagi, standar kesehatan mendapatkan sorotan luas di tingkat internasional. “Kesehatan jemaah haji ini adalah proses yang dilihat seluruh dunia. Kami tidak ingin haji ini dilihat sebagai ladang kematian oleh dunia,” ucap Gus Irfan