Sebuah gempa bumi mengguncang wilayah utara Iran pada Sabtu malam waktu setempat, menyebabkan kepanikan massal di sejumlah kota dan desa. Gempa dengan kekuatan magnitudo 5,8 ini terjadi sekitar pukul 21.43 waktu Iran, dengan pusat gempa dilaporkan berada di dekat perbatasan provinsi Mazandaran dan Golestan, sekitar 90 kilometer timur laut Teheran.
Menurut laporan dari Pusat Seismologi Nasional Iran, gempa berpusat di kedalaman 10 kilometer, tergolong dangkal dan berpotensi merusak. Getarannya dirasakan kuat di kota-kota seperti Gorgan, Sari, bahkan hingga sebagian wilayah Teheran bagian utara.
Warga Berhamburan, Listrik Padam di Beberapa Wilayah
Beberapa menit setelah lindu terjadi, ribuan warga dilaporkan keluar rumah dengan panik dan berkumpul di lapangan terbuka. Banyak yang masih mengenakan pakaian tidur, sambil membawa anak-anak dan barang-barang berharga.
“Dinding rumah saya seperti bergoyang, lampu bergoyang keras, dan terdengar suara gemuruh dari bawah tanah. Saya langsung menggendong anak dan lari ke luar,” ujar Mahsa Rezaei, warga kota Behshahr yang dihubungi lewat sambungan telepon.
Di beberapa wilayah, listrik sempat padam selama hampir satu jam. Petugas darurat dan tim penyelamat telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi dan penilaian awal terhadap kerusakan bangunan dan infrastruktur.
Korban Jiwa dan Kerusakan Masih Dalam Pendataan
Hingga artikel ini diturunkan, otoritas Iran belum merilis angka pasti terkait korban jiwa atau luka-luka. Namun, laporan awal dari Bulan Sabit Merah Iran menyebutkan setidaknya puluhan rumah mengalami retakan serius dan dua bangunan tua di daerah pedesaan dilaporkan roboh.
“Kami masih dalam tahap verifikasi laporan dari berbagai daerah. Yang jelas, prioritas kami saat ini adalah keselamatan warga dan memastikan mereka yang terdampak mendapat pertolongan,” ujar kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional Iran, Ehsan Soleimani, dalam konferensi pers singkat.
Beberapa jalan utama di wilayah pegunungan utara Iran juga dilaporkan tertutup longsor kecil akibat gempa, menghambat jalur evakuasi dan distribusi bantuan.
Wilayah Rawan, Namun Kesiapsiagaan Diuji
Iran berada di atas zona seismik aktif dan kerap mengalami gempa bumi. Gempa besar terakhir terjadi pada 2017 di perbatasan barat dengan Irak, menewaskan lebih dari 600 orang. Meskipun warga di daerah utara sudah terbiasa dengan getaran ringan, gempa kali ini tergolong cukup kuat untuk memicu trauma dan kekhawatiran.
Para ahli geologi di Universitas Teheran memperingatkan kemungkinan gempa susulan dalam beberapa hari ke depan. “Kami mengimbau warga tetap waspada dan mengikuti arahan otoritas setempat. Jangan kembali ke dalam bangunan yang berpotensi rapuh,” kata Dr. Nima Rahbari, pakar seismologi.
Doa dan Solidaritas Mengalir
Tagar #PrayForIran mulai ramai di media sosial Iran dan internasional, menyuarakan solidaritas dari warganet di berbagai belahan dunia. Beberapa tokoh agama dan politik juga menyampaikan simpati atas musibah ini, termasuk Presiden Iran yang membatalkan agenda luar kota untuk meninjau langsung lokasi terdampak.
Sementara itu, tenda-tenda darurat mulai didirikan di berbagai titik aman untuk menampung warga yang kehilangan tempat tinggal atau takut kembali ke rumah mereka.
Situasi masih dinamis dan kemungkinan informasi akan terus diperbarui dalam beberapa jam ke depan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, tidak menyebar hoaks, dan mengandalkan informasi resmi dari lembaga pemerintah dan organisasi kemanusiaan.