Jakarta – Tepat pada hari ini, 39 tahun yang lalu, dunia diramaikan oleh peristiwa bersejarah dalam dunia penerbangan militer: prototipe jet tempur multirole Dassault Rafale melakukan penerbangan perdananya menggunakan mesin buatan General Electric. Momen ini menandai tonggak penting dalam pengembangan teknologi pesawat tempur yang kini menjadi andalan banyak angkatan udara di seluruh dunia.
Sejarah Singkat Rafale
Dassault Rafale merupakan jet tempur generasi keempat yang dikembangkan oleh Perancis sejak akhir 1970-an. Dirancang sebagai pesawat multirole, Rafale memiliki kemampuan untuk menjalankan berbagai misi — mulai dari serangan udara, pengintaian, hingga pertahanan udara. Penerbangan perdana prototipe ini menjadi tanda dimulainya era baru dalam kekuatan udara Eropa.
Mesin General Electric: Pilihan Strategis
Uniknya, penerbangan perdana Rafale yang berlangsung pada 5 Juli 1986 ini menggunakan mesin turbofan yang diproduksi oleh perusahaan Amerika Serikat, General Electric. Pilihan ini merupakan hasil kerjasama internasional untuk memadukan teknologi terbaik guna memastikan performa optimal.
Mesin General Electric yang dipakai mampu menghasilkan dorongan kuat dan efisiensi bahan bakar yang tinggi, memungkinkan Rafale untuk terbang dengan kecepatan tinggi dan manuver yang gesit di udara. Meski akhirnya versi produksi massal Rafale menggunakan mesin buatan Perancis, SNECMA M88, penggunaan mesin GE dalam tahap awal sangat vital untuk pengujian dan pengembangan pesawat.
Makna dan Dampak Penerbangan Perdana
Penerbangan perdana ini bukan sekadar uji coba teknis, tetapi juga simbol kemajuan teknologi militer dan kolaborasi antarnegara. Berhasilnya Rafale terbang perdana dengan mesin asing membuktikan fleksibilitas rancangan pesawat dan kemauan Perancis untuk mengadopsi teknologi terbaik dari luar negeri demi kemajuan nasional.
Sejak saat itu, Rafale berkembang pesat dan mendapatkan reputasi sebagai salah satu jet tempur tercanggih di dunia, digunakan oleh angkatan udara Perancis, India, dan negara lainnya. Rafale juga sering diandalkan dalam berbagai operasi militer dan misi perdamaian internasional.
Refleksi 39 Tahun Kemajuan
Kini, 39 tahun sejak penerbangan perdana itu, Rafale terus mengalami pengembangan dan pembaruan teknologi, dengan varian terbaru yang semakin canggih. Momen bersejarah ini mengingatkan kita bahwa kesuksesan teknologi bukan hanya soal inovasi, tapi juga kerja sama dan keberanian mengambil langkah berani dalam eksperimen.