Sebuah tragedi memilukan mengguncang Malaysia setelah sebuah bus yang membawa rombongan mahasiswa dari Universitas Teknologi Malaysia (UTM) mengalami kecelakaan fatal di Jalan Tol Utara-Selatan, dekat Tapah, Perak, pada dini hari Senin. Insiden tragis ini menewaskan 15 orang, mayoritas di antaranya adalah mahasiswa, dan melukai lebih dari 20 lainnya.
Menurut keterangan resmi dari Kepolisian Negara Bagian Perak, bus yang membawa 43 penumpang itu tergelincir dan menabrak pembatas jalan sebelum terguling ke sisi jalan sekitar pukul 02.45 pagi waktu setempat. Para korban tewas terdiri dari 13 mahasiswa, satu dosen pendamping, dan sopir cadangan. Para korban luka kini dirawat intensif di beberapa rumah sakit di wilayah Tapah dan Ipoh.
Perjalanan Edukasi Berubah Menjadi Duka
Bus tersebut merupakan bagian dari rombongan dua kendaraan yang membawa mahasiswa dalam perjalanan pulang dari kunjungan akademik ke Penang. Rombongan berangkat dari Pulau Pinang pada malam sebelumnya dan dijadwalkan tiba di Johor Bahru pada pagi hari. Namun, takdir berkata lain.
Salah satu mahasiswa selamat, Aina Sofia, 21 tahun, menggambarkan detik-detik sebelum kecelakaan terjadi. “Saya sedang tertidur, lalu tiba-tiba terdengar suara keras dan bus terasa oleng. Dalam hitungan detik, semua menjadi gelap dan panik,” ujarnya dengan suara bergetar saat diwawancarai di rumah sakit.
Dugaan Awal: Pengemudi Mengantuk
Hasil investigasi awal dari Kepolisian Lalu Lintas mengindikasikan bahwa kecelakaan kemungkinan disebabkan oleh pengemudi yang mengantuk dan kehilangan kendali. Tidak ditemukan tanda-tanda pengereman mendadak di lokasi kejadian. Namun, pihak berwenang masih menunggu hasil investigasi menyeluruh termasuk pemeriksaan teknis kendaraan dan analisis rekaman CCTV dari ruas tol.
“Ini adalah kecelakaan tragis yang seharusnya bisa dicegah,” ujar Komisaris Polisi Perak, Datuk Mohd Yusri Hassan Basri. “Kami akan menyelidiki semua kemungkinan, termasuk kepatuhan terhadap jam kerja sopir dan kondisi kendaraan.”
Duka Mendalam dan Seruan Evaluasi Keselamatan
Berita kecelakaan ini menyebar cepat dan menimbulkan duka mendalam di kalangan masyarakat Malaysia. Pihak universitas telah membuka posko krisis dan layanan konseling untuk keluarga korban serta mahasiswa yang terdampak.
Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, menyampaikan belasungkawa mendalam dan menyerukan evaluasi menyeluruh terhadap protokol keselamatan perjalanan mahasiswa.
“Setiap nyawa anak muda yang hilang adalah kerugian besar bagi bangsa. Kita tidak boleh membiarkan kejadian seperti ini terulang,” ujar beliau dalam pernyataan resmi.
Tindakan Lanjutan
Sebagai respon cepat, Kementerian Pengangkutan Malaysia telah menginstruksikan inspeksi mendadak terhadap seluruh operator bus pariwisata dan pendidikan. Pemerintah juga tengah meninjau peraturan tentang jam kerja sopir serta kewajiban pendampingan dalam perjalanan malam.
Sementara itu, masyarakat dari berbagai latar belakang menyampaikan empati melalui media sosial, doa bersama, dan pengumpulan dana untuk membantu keluarga korban.